Sejarah Judi dan Dadu

Berbagai permainan, termasuk permainan papan, permainan anak-anak, dan permainan judi konvensional, sering menggunakan dadu. Selain itu, dadu juga digunakan dalam permainan judi online dan lainnya yang dimainkan melalui ponsel, komputer, dan konsol game.

Saat mereka masih kecil, hampir semua orang Indonesia bermain dadu. Sampai saat ini, anak-anak masih suka bermain game seperti Monopoli, Ludo, Halma, dan Ular Tangga.

Kebanyakan orang dewasa memainkan permainan board game yang populer, seperti roulette, craps, hazard, sic bo, poker dice, dan banyak lagi. Tidak hanya di kasino, Anda sekarang dapat memainkan board game judi dengan dadu melalui situs judi online dan aplikasi game yang berjalan pada sistem operasi Android dan iOS.

Setiap sisi dadu kecil memiliki tanda titik dari nomor 1 hingga 6. Pasangan titik di dua bidang yang berdekatan selalu berjumlah 7, jika diperhatikan dengan jelas. Misalnya, titik satu menggabungkan titik 6, titik tiga menggabungkan titik 4, dan titik dua menggabungkan titik 5.

Dadu yang digunakan dalam permainan board game judi biasanya berukuran sekitar 1 sentimeter hingga 2 sentimeter, tetapi biasanya seukuran jepitan dua jari tangan.

Karena ukurannya yang kecil, dadu sering digunakan dalam permainan papan judi. Namun, mereka telah menjadi populer sejak lama dalam permainan judi, dan karena itu sekarang sering digunakan dalam permainan judi baik offline maupun online.

Judi yang Menghasilkan Keuntungan

Ada adalah benda kecil berbentuk kubus yang digunakan untuk menghasilkan angka atau simbol yang tidak jelas, berasal dari kata Latin “datum”, yang berarti “diberikan atau dimainkan.”

Herodotus (484–425 SM) mengatakan bahwa bangsa Lydia, sebuah kerajaan kecil di sebelah barat Asia yang diperintahkan oleh Raja Atys, membuat dadu. Sophocles (495–406 SM) mengatakan bahwa seorang Yunani menemukan dadu saat menyerang Troya.

Kedua pendapat tersebut, bagaimanapun, ditolak oleh para arkeolog. Mereka menemukan bahwa dadu telah digunakan selama bertahun-tahun. Orang Indian Amerika Utara, Aztec, dan Maya, serta orang Eskimo dan Afrika dari Pasifik, termasuk dalam kelompok ini.

Selama era Yunani dan Romawi kuno, dadu dibuat dari tulang, gading, perunggu, dan berbagai jenis batu, seperti akik, porselen, oniks, marmer, dan kristal lainnya. Piramida, pentahedral, dan octahedral, dengan permukaan yang berbeda di luar kubus. Orang Romawi kuno sangat menyukai berbagai jenis dadu.

Beberapa orang sedang bermain dadu di dinding sebuah kedai minuman di Pompeii, Italia. Banyak orang percaya bahwa Gunung Vesuvius meletus pada tahun 79 M dan menguburkan kota Pompeii.

Di Herculaneum, Itali, ada beberapa tesserae, dan orang Romawi kuno juga menggunakan dadu dengan tanda empat sisi yang disebut “tali”.

Meskipun ada permainan di mana pemain diminta untuk memprediksi jumlah yang akan keluar dari dadu, ada permainan lain di mana pemain mencoba mengubah angka. Dudukan “curang” ini ditemukan di kuburan di Asia Timur dan Mesir kuno, serta di pemakaman di Amerika Utara dan Selatan.

Ada pendapat lain yang menyatakan bahwa dadu sudah ada sejak sekitar 8.000 tahun yang lalu, ketika tulang pergelangan kaki domba dibagi menjadi empat bagian dan digunakan untuk meramalkan apa yang akan terjadi di masa depan.

Meskipun Mahabharata, kitab Sansekerta tentang dadu, ditulis lebih dari dua ribu tahun yang lalu, dadu kubus ada sejak tahun 600 SM (Sebelum Masehi), dan beberapa ditemukan di pemakaman di Cina dan Mesir pada tahun 2000 SM.

Pada awalnya, dadu terbuat dari tanah, gigi berang-berang dan tikus, kaca, keramik, biji buah prem dan persik, biji-bijian, tulang sapi dan rusa, tanduk rusa, dan kulit biji walnut.

Selain itu, karena bentuknya yang tidak nyaman saat digunakan, dadu dulunya berbentuk persegi panjang dengan sudut lancip seperti batu bata, bukan kubus seperti sekarang.

Penggunaan dadu dalam sejumlah besar permainan taruhan

Ada banyak jenis dadu, mulai dari permainan anak-anak hingga permainan judi, dan saat ini dianggap sebagai alat permainan tertua di dunia.

Sampai hari ini, dadu kubus masih digunakan di seluruh dunia. Hingga saat ini, dadu yang sering digunakan dalam beberapa permainan board game, termasuk permainan judi, masih menjadi kebiasaan. Anda dapat bermain permainan ini dengan dadu plastik, kayu, atau aluminium. Dadu plastik sempurna dan tidak sempurna terdiri dari dua kategori.

Permainan kasino seperti Roulette, Craps, Hazard, Sic Bo, Poker Dice, dan lainnya paling sering menggunakan jenis dadu yang sempurna. Siku garis pertemuan dua sisinya harus tajam, dan ukurannya harus sesuai untuk dadu yang sempurna. Dengan ukuran 0,0013 cm, dadu ini adalah yang terbaik untuk digunakan dalam permainan kasino.

Karena memiliki garis pertemuan dan sudut yang tumpul, dadu yang tidak sempurna, seperti Halma dan Ular Tangga, sering dimainkan setiap hari.

Sementara dadu yang tidak sempurna dibuat oleh mesin, dadu yang sempurna dibuat secara manual.

Selama Perang Salib, para prajurit mulai memainkan dadu sebagai hiburan sekitar tahun 1125 M. Permainan judi pertama adalah hazard. Itu menjadi permainan utama di rumah judi terbaik di Inggris pada akhir abad ke-17 dan awal abad ke-18.

Banyak orang, termasuk bangsawan Inggris yang paling bersemangat, memainkan dadu. Nilai taruhan permainan hazard sangat tinggi.

Hazard masih dianggap sebagai salah satu sumber game Craps global yang paling populer. Hingga tahun 2021 ini, permainan kasino konvensional, ponsel, komputer, dan konsol terus berkembang pesat.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *